PHINTAS Daily Report & Shares Review 11th November 2022
View PDF
11 Nov 2022

GLOBAL MARKET REVIEW

Nasdaq menguat 7.35%, memimpin penguatan indeks-indeks utama Wall Street lainnya di Kamis (10/11). Penguatan/rebound harian tersebut merupakan yang tertinggi sejak tahun 2022. Penguatan tersebut dipicu oleh penurunan signifikan inflasi di AS ke 7.7% yoy di Oktober 2022 dari 8.2% yoy di September 2022. Inflasi inti di AS juga turun ke 6.3% yoy di Oktober 2022 dari 6.6% yoy di September 2022.

Masih dari data ekonomi, initial jobless claims naik ke 225 ribu di pekan yang berakhir pada 5 November 2022, lebih tinggi dari perkiraan (220 ribu). Hal-hal diatas memicu ekspektasi bahwa the Fed akan mulai mengurangi agresivitas kenaikan the Fed Rate pada awal tahun 2023 mendatang.

Sejalan dengan Wall Street, menguatan signifikan juga dicatatkan oleh mayoritas indeks di Eropa pada perdagangan Kamis (10/11). Perkembangan inflasi di AS membangun harapan bahwa inflasi di kawasan Eropa juga akan mencapai puncaknya di akhir 2023. Masih dari eksternal, pelaku pasar juga tengah mengantisipasi hasil pemilu sela DPR dan Senat AS. Partai Republic diperkirakan memperoleh suara mayoritas, namun dengan keunggulan yang tipis dari Partai Demokrat. Kondisi ini memicu kekhawatiran potensi gridlock dalam pengambilan keputusan, mengingat Presiden AS, Joe Biden diusung oleh Partai Demokrat. 


DOMESTIC MARKET REVIEW

[Resistance : 7100] [Pivot : 7000] [Support : 6900] Penguatan signifikan mayoritas indeks global, terutama Wall Street (10/11) berpotensi memicu rebound signifikan IHSG di Jumat (11/11). IHSG berpotensi kembali ke level psikologis 7000, bahkan lebih tinggi di Jumat (11/11). Saham-saham komoditas masih perlu diwaspadai. Hal ini berkaitan dengan data ekonomi Tiongkok terbaru yang mengindikasikan perlambatan aktivitas produksi dan konsumsi di Oktober 2022. Hal ini berkaitan dengan kebijakan lockdown untuk menekan angka penularan COVID-19 di beberapa wilayah Tiongkok. Penurunan inflasi di AS memicu ekspektasi bahwa the Fed akan mulai mengurangi agresivitas kenaikan the Fed Rate pada awal tahun 2023 mendatang. Hal ini berpotensi mendorong rebound nilai tukar Rupiah di Jumat (11/11). Dengan demikian, saham-saham defensif dan sektor tertentu yang diuntungkan dari kondisi diatas dapat diperhatikan (11/11). Antara lain, SMGR, INTP, UNVR, TLKM, ISAT, SIDO, JSMR dan MYOR.


POINTS OF INTEREST

• Nasdaq menguat 7.35%, memimpin penguatan indeks-indeks utama Wall Street lainnya di Kamis (10/11).

• Inflasi di AS turun ke 7.7% yoy di Oktober 2022 dari 8.2% yoy di September 2022. Inflasi inti di AS juga turun ke 6.3% yoy di Oktober 2022 dari 6.6% yoy di September 2022.

• Initial jobless claims AS naik ke 225 ribu di pekan yang berakhir pada 5 November 2022.

• Penurunan inflasi di AS memicu ekspektasi bahwa the Fed akan mulai mengurangi agresivitas kenaikan the Fed Rate pada awal tahun 2023 mendatang.

• Partai Republik diperkirakan memperoleh suara mayoritas, namun dengan keunggulan yang tipis dari Partai Demokrat.

• IHSG berpotensi kembali ke level psikologis 7000, bahkan lebih tinggi di Jumat (11/11).

• Nilai tukar Rupiah berpotensi mencatatkan rebound di Jumat (11/11).

• Top Picks (11/11) : SMGR, INTP, UNVR, TLKM, ISAT, SIDO, JSMR dan MYOR.


MARKET NEWS

WINS PT Wintermar Offshore Marine Tbk

Sugiman Layanto selaku Direktur Utama dan pengendali WINS telah membeli sebanyak 3 (tiga) juta lembar saham WINS; sehingga kepemilikan sahamnya bertambah menjadi 321.6 juta lembar saham (7.38%). Nely Layanto selaku Direktur WINS telah membeli sebanyak 1.5 juta lembar saham WINS; sehingga kepemilikan sahamnya bertambah menjadi 36.5 juta lembar saham (0.839%). Janto Lili selaku Direktur WINS telah membeli sebanyak 1.8 juta lembar saham WINS; sehingga kepemilikan sahamnya meningkat menjadi 8.28 juta lembar saham (0.19%). Tujuan pembelian dari ketiga Direktur WINS tersebut adalah untuk pelaksanaan program MESOP IV dan MESOP V dengan kepemilikan langsung.

KOBX PT Kobexindo Tractors Tbk

PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX) mencatatkan pertumbuhan pendapatan menjadi US$127.78 juta (+42.80 yoy) di 9M22. Sejalan dengan pertumbuhan tersebut, laba kotor juga meningkat menjadi US$25.21 juta (+49.79% yoy) pada periode yang sama. Selain itu, laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk naik menjadi US$6.36 juta (+35.90% yoy) di 9M22.

TCPI PT Transcoal Pacific Tbk

PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) berencana melakukan dual Cross Lsiting di Bursa Efek Amerika Serikat. TCPI akan menerbitkan saham baru maksimal 10% dari modal disetor saat ini, yang selanjutnya akan didaftarkan dan diperdagangkan di Bursa Efek Amerika Serikat dengan nilai kontrak yang masih akan ditentukan kemudian.

ADHI PT Adhi Karya (Persero) Tbk

PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) memperoleh 2 (dua) kontrak baru dari Kementerian Kesehatan yakni pengerjaan Rumah Sakit Umum Pusat dr.Wahidin Sudirohusodo (RSWS) dengan nilai kontrak sebesar Rp429.8 miliar. Sementara itu, untuk Rumah Sakit dr.Hasan Sadikin dengan nilai kontrak sebesar Rp336.2 miliar yang dikerjakan melalui kerja sama operasi (KSO) antara PTPP dan ADHI dengan porsi 55% dan 45%.

WIKA PT Wijaya Karya (Persero) Tbk

Anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) yakni PT Wika Karya Realty (WKR) melakukan transaksi afiliasi dengan memberikan fasilitas pinjaman Cash Loan sebesar Rp170 miliar kepada PT Hotel Indonesia Property (HIPRO) pada 7 November 2022. Fasilitas pinjaman tersebut akan digunakan untuk kepentingan dan pengembangan kegiatan operasional HIPRO. Sebagai inforamsi, WKR memiliki saham HIPRO sebesar 1.97 juta lembar saham atau setara dengan 99.24%.